Pekan ini, bedah buku rutin di guru SMA Terpadu Al Qudwah kembali hadir. Bertempat di ruang perpustakaan, 11 orang guru mengikuti bedah buku. Kali ini pembedah adalah Arni Yulianti dengan moderator Nurhayati.
Buku yang dibedah adalah Menjadi Guru yang Sukses dan Berpengaruh karangan Muhammad Abdullah Ad Duweisy. Buku ini merupakan terjemahan oleh Izzudin Karimi.
Ada potret buruk guru dalam memandang profesinya.
a. Guru dianggap melecehkan profesi, ketika dia mengajar hanya untuk mengeruk materi saja.
b. Menganggap guru sebagai profesi rendahan.
c. Potret guru yang kehilangan ghirah untuk memperbaiki akhlak anak. Terlihat dari aktivitasnya yang hanya mengajar lantas pulang.
Potret yang dikehendaki adalah guru yang:
Satu, Optimistis meraih sumber rezeki, tapi bukan itu prioritasnya.
Dua, Mencari dan memperbaiki generasi, berbakti pada ummat, dan berbakti pada sesama.
Tiga, Mengajarkan kurikulum adalah tugas utama. Keteladanan melalui datang tepat waktu, kedisiplinan, dan akhlak mulia lainnya.
Empat, Menyelipkan kalimat semangat saat mengajar, memberikan nasihat. Meskipun hanya singkat. Juga tidak harus di kelas.
Lima, Guru adalah benih tersembunyi. Tidak sia-sia kalimatnya. Meskipun tidak langsung. Namun tumbuh dikemudian hari.
Enam, Mengajar dengan cinta. Buatlah murid mencintai. Supaya yang kita ajarkan dapat diterima.
Tujuh, Proporsional memberikan nasihat. Jangan terus-menerus. Supaya tidak bosan.
Delapan, Berikan pengetahuan sesuai kemampuan mereka. Sesuai usia dan keadaannya, sampaikan sesuai bahasa anak-anaknya.
Sembilan, sampaikan dengan berbagai metode. Usahakan jangan hanya satu metode saja.