Lebak – SMA Terpadu mewisuda 57 siswanya. Acara diadakan pada Ahad, 13 Juni 2021 di aula Granada, Sekolah Islam Terpadu. Acara berlangsung khidmat meskipun dengan peserta terbatas mengingat masih dalam kondisi pandemi.
Kegiatan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, memakai handsanitizer, dan menjaga jarak. Orang tua pun hanya satu saja diundang untuk mengurangi jumlah tamu undangan.
Acara ini dihadiri oleh pendiri yayasan H. Nurjaya M.Pd., ketua yayasan KH. A’la Rotbi, kepala HCM KH. Samson Rahman, MA., kepala sekolah Iwan Supriana, M.Pd., dan guru SMA Terpadu Al Qudwah.
Dalam sambutannya, H. Nurjaya mengatakan bahwa tanggungjawab alumni adalah menjaga agar visi sekolah tercapai.
“Hebat atau tidaknya sekolah juga dilihat dari alumninya. Kalau banyak alumni sukses maka sekolah itu pasti hebat,” katanya.
Pendiri yayasan, H. Nurjaya M.Pd memberikan sambutan
Sementara itu, kepala SMA Terpadu Al Qudwah Iwan Supriana mengingatkan bahwa tugas sekolah dan guru sudah selesai ketika mewisuda.
“Selanjutnya tanggungjawab siswa membawa diri di jenjang pendidikan selanjutnya. Jaga diri baik-baik. Jaga pula ilmu yang sudah diberikan oleh guru. Semoga kalian sukses di mana pun,”pesannya.
Sambutan kepala SMA Terpadu Al Qudwah, Iwan Supriana, M.Pd.
Acara berjalan dengan khidmat. Seluruh peserta mengikuti dengan serius. Termasuk menyimak penganugerahan. Ya, di acara wisuda bertajuk Graduation 8th Generation of SMA Terpadu Al Qudwah: Living on Prayer, Never Stop, Never Losing itu diadakan sejumlah penghargaan.
Kepala SMA Terpadu Al Qudwah memberikan penghargaan kepada siswa
Di antaranya penghargaan leadhersip untuk siswa yang aktif di organisasi sekolah, Enterpreneur untuk siswa yang aktif bisnis atau usaha, serta penghargaan tahfidz terbaik. Dalam penghargaan itu diberikan juga apresiasi untuk tahfidz terbaik berupa uang pembinaan Rp 1 juta untuk Nurhayatus Syifa Qolbiyah sebagai penghafal 30 juz, Rp. 500 ribu untuk Istiana Silvi sebagai penghafal 23 juz, dan Rp. 500 ribu untuk Rikza Zakia sebagai penghafal 12 juz.
Di akhir acara, ketua yayasan Islam Qudwatul Ummah berpesan agar alumni berani menghadapi kehidupan selanjutnya.
“Harus berani merencanakan kehidupan dan berani menantang segala ancaman serta berani memilih,” pungkasnya.
Ketua yayasan Islam Qudwatul Ummah mengalungkan medali kepada wisudawan