Bermain game merupakan kegiatan menantang. Tak hanya harus sedia kuota, bermain game memerlukan strategi permainan yang harus ahli agar memenangkan game.
Setiap hari kita mungkin bermain game. Namun, sudahkah bertanya, apa sudah berkembang diri kita dengan bermain game itu? Eits, jangan salah. Bermain game nggak selalu buruk, kok.
Apapun kegiatannya, yang paling penting adalah manajemen waktu. Bermain game juga begitu.
Jadi tidak selamanya bermain game identik dengan hal negatif. Banyak juga kok positifnya.
Oh iya, di ajang pekan olahraga Nasional (PON) yang digelar 2-15 Oktober 2021 di Papua kemarin, ekspor sudah jadi salah satu cabang olahraga eksibisi, lho. Cabor ini berhadiah ratusan juta. Wah, keren ya.
So, apapun berbagai aktivitas sebetulnya memberikan peluang untuk dapat penghasilan. Memberikan kesempatan untuk kita meriah prestasi.
Tapi tentu kita tahu bahwa untuk berprestasi tidak sekadar impian. Kita harus memperjuangkannya. Dan untuk sukses, kita harus investasi waktu, tenaga, dan perjuangan. Yup, nggak ada kesuksesan yang diraih dengan malas-malasan, dengan mengharapkan kesuksesan turun dari langit.
Yang tidak kalah penting pembuktian kepada orang tua. Dan mungkin kalau orang tua keberatan kita bermain game, salah satunya karena kita belum bisa membuktikan, bahwa dengan bermain game itu kita bisa berprestasi.
Apakah prestasi selalu identik dengan piala? Tidak juga, temans. Bahkan ketika hidupmu menjadi lebih teratur, itu juga bisa dibilang prestasi, lho.
Sebentar, apakah bisa bermain game menjadi teratur waktunya? Bukannya malah membuang-buang waktu saja?
Kebanyakan gitu sih. Tapi kan tidak semua. Banyak juga kok dari bermain game malah hidupnya terjadwal. Yup, untuk jadi profesional, kita harus pintar mengatur waktu. Catat. Mengatur waktu.
Jadi mulai sekarang, aturlah waktu untuk bermain, belajar, membantu orang tua, dan lainnya. Bikin jadwal kegiatan ya. Setelah jadwal itu terbuat, lakukan dengan tanggung jawab. Kalau memang waktu belajar, jangan bermain. Sebaliknya, kalau sedang waktu bermain, ya boleh jauhin tuh buku atau alat-alat tulis. Sebab kita harus berkonsentrasi kan ya. Sepakat?
Lalu, kalau kita bukan profesional player gimana?
Jangan cemas. Game juga bukan hanya agar menjadi pemain profesional. Benar kan?
Bermain game banyak fungsinya. Salah satunya untuk hiburan. Bayangkan kalau seharian otak kita diperas karena belajar atau mencerna pelajaran. Apa nggak capek tuh otak?
Maka dari itu kita butuh penyegaran. Dan bermain game, bisa menjadi salah satu cara menyegarkan kembali otak yang sudah lelah bekerja seharian.
Biasanya kalau sedang bermain game kita akan lupa dengan beban pelajaran atau sekolah. Nah, ibaratnya istirahat, setelah istirahat kan kita kembali segar dan bertenaga. Begitulah manfaat bermain game.
Bermain game juga mengasah kegesitan. Setiap tantangan dalam game membutuhkan kegesitan dalam menyelesaikannya. Melawan musuh, menyiapkan amunisi, dan berkejaran dengan waktu merupakan tantangan yang sungguh layak ditaklukkan.
Untuk mendapatkan pengalaman game yang menantang ada baiknya coba bermain game yang juga mengasah otak.
Misalnya permainan yang saya mainkan ini. Namanya Guardians Defenders of Mathematica. Permainan ini bukan hanya menghibur tetapi juga membuat kita semakin pintar, lho. Kita dilatih memecahkan soal matematika. Dari yang mudah hingga yang membutuhkan beberapa kali berpikir. Bermain dengannya benar-benar membuat simpul otak kita semakin banyak terkoneksi. Kamu adalah ksatria yang siap menaklukkan berbagai tantangan.
Aku sudah mencoba. Dan terasa sangat menantang. Kamu siap mencoba?
Ok, sebelumnya aku tutup tulisan ini, sekali lagi aku mengajak bertanggung jawab dengan pilihan kita. Bermain game bisa menjadi sebuah prestasi dan menghasilkan. Asalkan kita bertanggung jawab. Buktikan pada orang tua bahwa kita bisa melakukan prestasi dari aktivitas kita. Selamat membuktikan.