SMA Terpadu Al Qudwah menetapkan hari Kamis (7/8) sebagai hari pertama masuk. Berhubung masih dalam suasana bulan Syawal, pada hari itu diadakan open house. KBM ditiadakan. Mengingat pentingnya semangat awal sebelum memulai KBM.
“Mungkin ada kesalahan antar siswa, antar guru dan antara guru dengan siswa. Sehingga perlu diadakan saling memaafkan agar menjadi spirit baru menyongsong tahun ajaran baru” demikian kata Kepala SMA Terpadu Al Qudwah Apriyadi dalam sambutannya.
Acara diadakan di lapangan upacara dengan duduk lesehan. Hadir pada agenda tersebut kepala yayasan Qudwatul Ummah KH. A’la Rotbi yang sekaligus memberikan tausiyah.
“Sesuai motto SMATA School for Global Thinkers, maka hendaknya siswa SMATA pun pada lebaran ini sikap dan pikirannya meng-global. Siswa SMATA harus berbeda. jangan lagi pembicaraannya tentang kue lebaran, rekreasi sewaktu lebaran, apalagi waktu lebaran jalan sama siapa, atau jalan kemana sama pacaranya. Itu tidak mencerminkan siswa SMATA” tegas beliau.
Beliau mengingatkan tentang ketaqwaan yang harus dimiliki dan diraih setelah melewati bulan ramadhan ini. “Ada 3 jenis ketaqwaan yaitu 1) ketaqwaan intelektualitas. Artinya pemikirannya harus benar dan ilmu yang dimiliki adalah ilmu yang semakin mendekatkan diri kepada Allah. 2)ketaqwaan spiritualitas. Ini tentang ibadah kepada Allah SWT yang harus dipertahankan. 3)ketaqwaan sosial. Walaupun ramadhan telah usai, rasa sosial kita kepada orang lain harus tetap ada”.
Keluar dari ramadhan ini, diharapkan setiap kita agar bisa menjadi pribadi yang mampu merealisasikan ketaqwaannya pada 4 dimensi yaitu ruang dan waktu, serta dimensi kualitas dan kuantitas.
Acara ditutup dengan saling bersalaman antara guru dengan siswa. Barisan menganak sungai karena panjangnya. Setelah itu diadakan makan bersama kue lebaran yang sengaja di bawa dari rumah. 😛
/ Supadilah