Seperti biasa, pada 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional (HGN). Momen itu juga tak mau dilewatkan oleh siswa SMA Terpadu Al Qudwah. Sebab, ini kesempatan untuk menguatkan cinta dan hormat pada guru.
Nah, di HGN ini, siswa Al Qudwah punya banyak kegiatan. Beberapa hal mirip dengan tahun sebelumnya, tapi banyak juga yang baru.
Misalnya, yang mirip dengan peringatan HGN sebelumnya yaitu ruang guru dikunci. Guru tidak dibolehkan masuk ke ruang guru. Baik ruangan guru putra yang di lantai atas maupun ruang guru putri yang di lantai bawah. Mengacu ke perayaan sebelumnya, pastilah ruangan itu disulap sedemikian rupa. pastilah ada balon, kertas warna, dll.
Yang baru nih, acara di aula. Sebelumya, di beranda sekolah. Selain tempatnya yang berbeda, acaranya juga berbeda.
Ada sambutan dari guru. Lalu pesan dan kesan dari kelas X, XI dan XII. Fadlah mewakili kelas X, Nurhayatus Syifa kelas X, dan Anugrah Fajar Alfarobi dari kelas XII. Beda-beda cara penyampaian mereka. Ada yang mirip ceramah, ngobrol, dan orasi. Iya, orasi. Bahkan kelas XII menyampaikan pula isi pidato fenomenal-nya Mendikbud Nadiem Makarim.
Sambil menyantap makanan yang dihidangkan, guru sangat menikmati acaranya. Ada pembacaan puisi, pemberian hadiah, tes pengenalan, true and dare, menyanyikan hymne guru, dan lain-lain.
Siswa pun mengadakan pemilihan guru terbaik. Ada tiga kategori yaitu guru tertegas, terdisiplin, dan guru terasyik. Yang terpilih adalah Bu Restu Handayani, Pak Supadilah, dan Pak Fajar.
Setelah acara di aula selesai, guru pun dibolehkan masuk ke ruang guru. Benar saja. Ruangan yang didekorasi sedemikian rupa membuat ruang guru menjadi lebih semarak dan berwarna. Tidak itu saja, di meja guru terletak kado yang disiapkan oleh siswa.
HGN menjadi penguat hubungan antara siswa dan guru. Semoga pemaknaan HGN bisa menjadikan siswa dan guru saling menyayangi dan menghargai. Kondisi yang saat ini sering kali hilang dalam dunia pendidikan.