Berani kotor itu baik. Demikian salah satu bunyi iklan. Tentu dalam hal positif ya.. Nah. Itulah yang peserta rasakan dan alami ketika mukhoyyam pada 30 September – 2 Oktober 2015. Ya. Mukhoyyam yang mengambil lokasi di Pulosari, Pandeglang ini juga mengalami yang kotor-kotor. Tapi dibalik itu, ada kesan luar biasa yang dirasakan peserta.
Mukhoyyam memang sarana pendidikan. Pendidikan jasadiyah dan ruhiyah. Betapa di mukhoyyam itu peserta harus mempersiapkan fisik yang sehat, mobilitas yang cekatan, dan kekuatan ruhiyah yang siap ditempa.
Peserta mukhoyyam dilepas oleh kepala yayasan Ustadz A’la Rotbi di lapangan upacara SMA Terpadu Al Qudwah. “3 ciri generasi yang akan menjadi pemimpin di bumi Allah yaitu mereka diridhoi Allah, lemah lembut terhadap sesama muslim, dan melawan hawa nafsunya. Dimukhoyyam inilah kekuatan kalian diuji. Maka jadilah generasi yang menjadi penegak kalimat Allah di bumi ini” tegasnya.
Mulai dari shalat malam yang dilaksanakan tiap malam. Mungkin ada diantara peserta yang jarang atau bahkan tidak melaksanakan shalat malam di rumah. Tapi di bumi mukhoyyam, peserta harus bisa mendirikan salah satu ibadah unggulan muslim. Tidak tanggung-tanggung, dinginnya malam yang menusuk tulang menjadi tantangan dan ujian yang harus ditaklukkan. Tidak mudah bangkit dari tempat tidur di kala malam dingin. tapi Alhamdulillah, peserta mukhoyyam pun dapat mengalahkan godaan itu. Mudah-mudahan amal ibadah shalat malam peserta mukhoyyam diterima oleh Allah SWT. Aamiin.
Peserta mendirikan shalat ditengah kesibukan agenda mukhoyyam
Peserta mukhoyyam pun dibiasakan untuk bersegera menyambut panggilan. Kala sirene dari megaphone atau peluit dari panitia dibunyikan, peserta pun harus segera memenuhi panggilan itu. Ini membiasakan peserta agar memiliki gerak cepat, mobilisasi penuh, dan kesiapsiagaan. Peserta tidak ada yang lelet atau lamban dalam bergerak.
Beberapa agenda yang diadakan pada mukhoyyam itu adalah taujih ruhiyah atau tafsir, latihan PBB, simulasi perang badar, perang Panji, outbond training, dan long march.

Peserta memberikan tausiyah seusai shalat wajib

 Salah  satu momen outbond siswa


Long march menjadi salah satu agenda unggulan mukhoyyam. Dengan medan yang menantang berupa lintasan yang terjal, panjang, dan masuk hutan, benar-benar suasana dan kondisi yang menguji peserta. Dengan kekuatan fisik, kerjasama, dan kepatuhan peserta terhadap pimpinan, maka long march pun menjadi latihan peserta untuk menjadi pribadi yang kuat, tangguh, dan patuh. 

           Peserta berpose dengan latar curug Puteri, Pulosari
Lama long march sekitar 6 jam perjalanan ( 3 jam pergi dan 3 jam pulang). Kawah gunung Pulosari menjadi titik terakhir longmarch sekaligus titik baliknya. Berangkat pukul 07.30 WIB sampai disana pukul 12.30 WIB. Disana pula, peserta menjalankan shalat zuhur dijamak dengan ashar sebagaimana waktu dan hari sebelumnya. Kelelahan terbayar lunas ketika sudah berada di puncak. keindahan asap belerang yang muncul dari sela-sela lubang kawah menjadi bau khas kawah yang akan selalu dikenang. Panasnya udara sekitar kawah tidak menyurutkan niat peserta untuk mengabadikan momen itu.

 Beberapa dokumentasi siswa SMA Terpadu Al Qudwah di Kawah Gunung Pulosari
 
    Dokumentasi kelas Kazoku di kawah Gunung Pulosari
Mukhoyyam memang menjadi hal yang berbeda dan unik. tergantung bagaimana peserta menjalaninya. Tidak sedikit peserta yang berkesan dengan mukhoyyam ini. Seperti yang disampaikan Naufal Maghriza, siswa kelas X yang berharap agar mukhoyyam di tahun depan lebih menantang. “Semoga mukhoyyam di tahun depan bervariasi kegiatannya dan menantang. terimakasih panitia yang sudah melaksanakan mukhoyyam” ujarnya.
Sekitar 125 siswa dan 16 guru ikut dalam acara ini. Tema mukhoyyam ini adalah “Dimana aku berpijak disitu aku berjuang”. Kepala sekolah dan guru pun ikut secara penuh dalam mukhoyyam itu. Panitia mukhoyyam tahun ini adalah kelas XII yang tergabung dalam komunitas Scarlet. Ketua panitia Fatihin Naufal mengapresiasi kerja panitia dan peserta termasuk guru yang telah turut menyukseskan mukhoyyam.
“Terimakasih untuk peserta yang telah mengikuti kegiatan mukhoyyam. Mohon maaf jika ada kesalahan. Terimakasih untuk guru yang ikut mukhoyyam dan yang menyukseskan mukhoyyam. Terutama terimakasih untuk para panitia atas kerjasama dalam mengadakan mukhoyyam tahun ini. Semoga kerja kita dinilai ibadah oleh Allah SWT”.