Salah satu variasi kegiatan sekolah di pagi hari Senin selain upacara atau apel pagi adalah public speaking. Sesuai jadwalnya, kelas XI Putri yang menjadi pengisi acara. Namun karena ada beberapa kegiatan penting, akhirnya digantikan oleh beberapa siswa yang di pekan lalu menjalani kegiatan. Diantaranya adalah lomba berbahasa Inggris yang diadakan pada Jumat, 16 Oktober 2015. Lomba yang diadakan oleh STKIP Rangkasbitung terdiri dari singing contest, debate, story telling, news cast, dan screable.
Berikut nama siswa yang ikut dalam lomba
Story telling               : Yusril Ramadhan.
Debat contest                        : Noval fariz muttaqin, Dilla maharani, Nada Hanifa Syifa
Singing contest          : Diki dermawan dan Nabila Ratnaningtyas
News cast                   : Bayu Muna
Screable                     : Ginulur Wahyu
Speech                                    : Tasya Mutiara Budianto
Salah satu hal yang menjadi perhatian bagi para peserta adalah mengenai persiapan. Perlombaan itu akan mendapatkan hasil maksimal jika didahului dengan persiapan yang maksimal. Sebaliknya, jika persiapan kurang maksimal maka hasilnya pun tidak akan jauh berbeda.
Secara bergantian siswa yang ikut lomba berbagi pengalaman. Terutama bagaimana mereka mengalahkan rasa minder ketika bertanding. Dengan optimisme, maka penampilan mereka pun maksimal. The show must go on. 
Hasilnya, Tasya juara ke-3 dan Bayu Muna juara ke-3. Untuk yang belum juara, masih ada  ada kesempatan lain untuk kembali berekspresi. Iven-iven serupa pun masih aka nada lagi.
Selain itu, ROHIS Smata pun berbagi pengalaman mereka dalam kunjungan ke rohis SMAN 1 Maja (SMANJA). Kunjungan ke SMANJA mendapat sambutan yang meriah. Dalam silaturrahim itu dibahas masalah kerjasama antar rohis dan share program-program rohis. Rohis SMAJA pun banyak mendapat inspirasi program kerja rohis SMATA yang cukup aktif dengan berbagai agenda kegiatannya.


Tidak kalah seru dan menginspirasi, kegiatan pensi Muharram yang diadakan Al QUdwah boarding school. Kali ini, konsep pensi tampil berbeda dari sebelumnya. Mengambil setting tempat di lapangan terbuka. Panggung lebih megah, dekorasi menawan, dan acara yang lebih matang dipersiapkan. Ketua panitia, Sucipta, mengungkapkan bahwa persiapannya sekitar 1 bulan. Semua siswa ikut boarding terlibat dan merasa memiliki. Inilah kunci suksesnya pensi yang digelar. Menghabiskan dana sekitar 6jt. “Dana itu diambil dari program one day no jajan. Jadi uang yang disisihkan oleh santri. Ditambah dari ustadz” ungkap Sucipta yang saat ini duduk di kelas XI SMA Terpadu Al-Qudwah.
Undangan pun lebih banyak. Diantaranya mengundang rohis SMA 1 Rangkasbitung, Ponpes Al Hidayah, Ponpes Nurul Faizin dan Ponpes Cibadak meski yang hadir tidak maksimal.