Kabut nista kian memenjara usia
Resah hati terkunci dalam sekelumit cahaya
Dipeluk gulita dengan kemelut ingar-bingarnya
Binar kejora hitam karamkan aku
Pada samudra yang terbias semu
Dahulu resah menampik derapku
Namun, lihatlah, ia dangkal
Hingga aku kehilangan diriku
Dan pada seperempat tahun berganti
Kala senja berteman segaris rembulan
Kau memintaku kembali
Namun, seruan-Mu tertelan riakan palsu
Selalu begitu
Lalu dunia bergumul dalam gamang
Seruan lama tak lagi sepadan
Kau balutkan jubah kelaparan dan ketakutan
Dalam gemuruh hening tak berkesudahan
Kau memaksaku kembali
Merengkuh ragaku yang larung dalam riak sunyi
Kutelan desah yang meronta
Mendapati ribuan nyawa berguguran
Dan wabah bertebaran
Merenung aku dalam syahdu
Pada bulan suci yang lama tak kurindu
Di bawah rajutan fajar yang menyimpul
Kusemayamkan nama-Mu dalam relungku
MasyaAllah keren dan mendalam
This comment has been removed by the author.