Tidak berlebihan jika SMA Terpadu Al-Qudwah merupakan sekolah literasi. Menengok berbagai karya
yang dihasilkan, sudah menjadi bukti bahwa SMA Terpadu Al-Qudwah konsentrasi dalam literasi.
Sudah banyak karya SMA Terpadu Al-Qudwah. Berikut ini di antaranya.

1. Schoolmate

    Ini adalah karya perdana siswa SMA Terpadu Al-Qudwah. Terbit di 2014.
    Yang penting di sekolah adalah terjadinya transformasi kepribadian dan pemikiran para warganya. Tapi yang lebih penting adalah dukungan antar warga sekolah. Di SMATA, kedua-duanya ada. Ini salah satu sekolah Indonesia yang wajib dijadikan Laboratorium Pendidikan. (Abdillah Wuryantoro. Konsultan Pendidikan)

2. Gulali Guru.

Nah, kalau ini, adalah buku karya guru-guru SMATA.

Catatan kecil para guru dalam antologi ini menggambarkan bagaimana rumit, indah, penuh tantangan, dan dinamisme yang ada di ruang kelas dan non kelas para guru. Ungkapan, dan cerita yang ada di buku ini akan menjadi inspirasi, motivasi, dan khazanah yang bisa diambil pelajaran oleh setiap guru yang ingin benar-benar menjadi guru yang menikmati lezatnya profesi guru. Buku ini layak dibaca dan sangat perlu (Samson Rahman, Pimpinan Al-Qudwah Boarding School, Penerjemah buku Laa Tahzan))



3. Komik Tanahair

    Ini adalah karya El Marwan, seorang anak muda yang berbakat. Ini dia buat saat kelas XII.

Sebuah komik perpaduan kolosal-modern. Lahir dari seorang anak muda bertalenta dari SMA Terpadu Al-Qudwah Lebak yang sarat akan makna kehidupan.

Karya El Marwan kelas 12 SMA Terpadu Al-Qudwah

4. Schoolmate 2

Meneruskan kesuksesan buku sebelumnya, kali ini ada Schoolmate 2 yang ditulis siswa kelas XII.

Ada lebih dari sekedar prestasi di atas kertas yang didapat oleh siswa pada saat  sekolah yang bisa jadi hanyalah prestasi dan ujian. Kebahagiaan lain yang sering kali tak terungkap. Pelajaran hidup yang berharga juga seringkali tak tersurat. Buku ini membuat pembacanya sadar bahwa ada yang lebih dari sekedar buku,

ujian, PR, dan rapor dalam merajut hari-hari di sekolah. Pengalaman sederhana yang diceritakan dengan alur yang begitu alami, membuat pembacanya seperti masuk menjadi bagian dalam cerita ini. Buku ini menyampaikan pesan kepada generasi muda, bahwa masa muda itu indah dan produktif (Siti Komariyah, Praktisi Psikologi, Trainer dan Psikoterapis)


5.  Ingatlah Hari ini

Sementara itu, buku ini adalah karya klub jurnalistik SMA Terpadu Al-Qudwah. Namanya Karya Club Corat-coret Al-Qudwah.

Saya tidak mengklaim bahwa karya mereka baik, tapi sebagai guru Bahasa Indonesia saya berkomitmen untuk tetap mengapresiasi apapun bentuknya karya siswa. Terlebih menggeliatkan mereka untuk terus produktif menulis (Ayah Lilo, Guru Bahasa Indonesia Al-Qudwah)

6. Jejak Juang para Jundi

Rohis adalah lembaga dakwah sekolah, dakwah mereka adalah dakwah dengan penuh cinta hingga pengorbanan yang diminta pun atas nama cinta. Bagaimana seruan dakwah berupa ajakan kebaikan bisa sampai ke orang lain? Mereka melakukan dengan penuh cinta, menyampaikan juga dengan cinta.

Sebuah karya anak Rohis SMATA sebagai persembahan untuk anak Rohis di nusantara.

7. Guru Kecil

Kumpulan tulisan guru SMATA sekaligus mengajak teman-teman yang gemar menulis untuk terlibat dalam buku ini.

Kisah-kisah yang menyentuh hati dimana hubungan ibu dan anak-anak itu sungguh sangat istimewa, kisah di sini ditulis dengan ringan tapi begitu mengena betapa kita sebagai orang tua sesungguhnya banyak belajar dari kejujuran, ketulusan anak-anak kita. Mengharu biru sekaligus terenyuh membaca cerita-ceritanya. Rekomen untuk dibaca buat orang tua maupun calon ibu dan ayah. (Nenny Makmun – Penulis Novel Dalam Sebuah Kloset)